Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai
mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan
nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke
cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk
menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi
berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan
dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam dunia perbankan, perkembangan
teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan
menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa
seperti :
- Adanya
transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM
( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan
Database di bank – bank.
-
Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau
komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya :
email, teleconference.
Sedangkan di rumah dapat
berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan
sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file.
Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan
internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki
banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para
perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur
utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic
transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking
misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah
pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan
teknologi.
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan
kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan dokumentasi atau
Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank yang
relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan,
termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan
jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar,
selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR
kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm
operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative
kecil.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan
kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun
informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh
perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai
system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar
yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan
oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat
(agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga
kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau
keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer
perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan
tersebut.
4. Kemudahan penggunaan (user
friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan
berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi
petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang
menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada
software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara
keseluruhan. System aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi
kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan memberikan
petunjuk pemecahan masalahnya.
5. Sistem Pelaporan (Reporting
system)
Data atau informasi yang dibutuhkan
harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank
memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam
proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh
pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi
lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan
diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek
pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan
tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut
pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan
software.
7. Source Code
Software perbankan biasanya
merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file.
File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya
bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut.
Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software
tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.
8. Struktur informasi dan hubungan
antar sub sistem aplikasi bank
Hubungan
antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.
Konsep front office yang lebih
mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank
sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau
mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan
terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap
pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Trend Produk Sistem Informasi
Perbankan
Saat ini bank ritel di Indonesia
memiliki produk dan layanan:
1. Tabungan
2. Deposito
3. Giro
4. Kartu Debit
5. Kartu Kredit
6. Perdagangan
Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik
menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit
Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet
tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA dengan 750
kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai,
dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4
juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan
melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali.
Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
·
Mengecek saldo
·
Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan
Tunai
·
Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
·
Pembukaan dan pengecekan L/C
Dalam bidang
bisnis komputer berguna untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun
insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat tanpa harus
menggunakan perhitungan manual. Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management
Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak
diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa
baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan
dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin
kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat
dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan
tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan dan menghitung rugi labanya.
Kehadiran komputer di dalam
dunia bisnis juga sangat membantu di dalam penyimpanan data. Tanpa komputer,
akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya stok barang yang dimiliki
perusahaan retail. Namun dengan adanya komputer dan aplikasinya, memeriksa
kondisi stok barang dan juga keuangan perusahaan akan dapat mudah dan praktis
untuk dilakukan. Dalam bidang perbankan fungsi komputer sangat sangat
berpengaruh sekali dengan segala aktivitas perbankan, baik simpan pinjam dan
transaksi keuangan lainnya dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya
pemanfaatan komputer dan sistem sistem yang canggih di dalamnya sangat
mempermudah jalannya suatu perbankan serta menjamin keamanan dan kerahasiaan
dari setiap nasabah. Karena komputer juga berfungsi untuk menyimpan dan
mengolah berbagai data.
Aplikasi yang terpasang di dalam
komputer juga dapat menjadi salah satu sumber data analisa untuk mengambil
keputusan di dalam bidang perbankan, misalnya dalam perbankan telah
memperkenalkan solusi core banking, seperti Finacle, yang memberikan solusi
bagi bank yang ingin melakukan layanan finansial. Penghitungan keuangan, bunga,
layanan keuangan seperti e-banking, e-cash, ATM, dan sebagainya merupakan
contoh konkrit yang selama ini banyak digunakan di perbankan.
Ketersediaan
Teknologi dan Dampaknya
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke
konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan
lompatan teknologi Telematika.
Paradigma diatas sangat mempengaruhi
pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga
jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.
Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan
unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan
berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan
inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai
mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan
nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke
cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk
menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi
berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan
dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam dunia perbankan, perkembangan
teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan
menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa
seperti :
- Adanya
transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM
( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan
Database di bank – bank.
-
Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau
komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya :
email, teleconference.
Sedangkan di rumah dapat
berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan
sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file.
Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan
internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki
banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para
perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur
utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic
transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking
misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah
pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan
teknologi.
Kriteria pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan
kebutuhan bank secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan dokumentasi atau
Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank yang
relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan,
termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan
jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar,
selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR
kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm
operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative
kecil.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang dengan
kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari walaupun
informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi oleh
perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank mempunyai
system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi dasar
yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat digunakan
oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat
(agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk menjaga
kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan data atau
keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software computer
perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan pengamanan
tersebut.
4. Kemudahan penggunaan (user
friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan
berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi
petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang
menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada
software tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara
keseluruhan. System aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi
kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan memberikan
petunjuk pemecahan masalahnya.
5. Sistem Pelaporan (Reporting
system)
Data atau informasi yang dibutuhkan
harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank
memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam
proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh
pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi
lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan
diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek
pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan
tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut
pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan
software.
7. Source Code
Software perbankan biasanya
merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable file.
File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi seandainya
bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software tersebut.
Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami software
tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.
8. Struktur informasi dan hubungan
antar sub sistem aplikasi bank
Hubungan
antar sub sistem aplikasi pada operasional bank.
Konsep front office yang lebih
mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank
sebagai lembaga keungan yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau
mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan
terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap
pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Trend Produk Sistem Informasi
Perbankan
Saat ini bank ritel di Indonesia
memiliki produk dan layanan:
1. Tabungan
2. Deposito
3. Giro
4. Kartu Debit
5. Kartu Kredit
6. Perdagangan
Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis transaski sudah beragam baik
menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan ATM atau Debit
Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai, outlet
tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA dengan 750
kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai,
dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah transaksi per hari 2,4
juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan
melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali.
Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
·
Mengecek saldo
·
Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan
Tunai
·
Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
·
Pembukaan dan pengecekan L/C
Dalam bidang
bisnis komputer berguna untuk kegiatan transaksi baik rutin, periodik, maupun
insidentil dan menyediakan informasi dengan cepat dan tepat tanpa harus
menggunakan perhitungan manual. Sistem Informasi Manajemen (SIM) / Management
Information system (MIS), merupakan sistem informasi yang sudah banyak
diterapkan pada perusahaan yang bergerak bidang perdagangan barang dan jasa
baik pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil. Di perusahaan
dagang seperti department store, telah dipergunakan mesin cash register (mesin
kasir) yang dilengkapi dengan kontrol komputer sehingga mesin tersebut dapat
dikontrol oleh pihak manajer hanya dari ruangan kerjanya secara cepat dan
tepat, untuk scanning barcode kode barang dagangan dan menghitung rugi labanya.
Kehadiran komputer di dalam
dunia bisnis juga sangat membantu di dalam penyimpanan data. Tanpa komputer,
akan sangat sulit sekali untuk memeriksa banyaknya stok barang yang dimiliki
perusahaan retail. Namun dengan adanya komputer dan aplikasinya, memeriksa
kondisi stok barang dan juga keuangan perusahaan akan dapat mudah dan praktis
untuk dilakukan. Dalam bidang perbankan fungsi komputer sangat sangat
berpengaruh sekali dengan segala aktivitas perbankan, baik simpan pinjam dan
transaksi keuangan lainnya dapat berjalan dengan lancar. Dengan adanya
pemanfaatan komputer dan sistem sistem yang canggih di dalamnya sangat
mempermudah jalannya suatu perbankan serta menjamin keamanan dan kerahasiaan
dari setiap nasabah. Karena komputer juga berfungsi untuk menyimpan dan
mengolah berbagai data.
Aplikasi yang terpasang di dalam
komputer juga dapat menjadi salah satu sumber data analisa untuk mengambil
keputusan di dalam bidang perbankan, misalnya dalam perbankan telah
memperkenalkan solusi core banking, seperti Finacle, yang memberikan solusi
bagi bank yang ingin melakukan layanan finansial. Penghitungan keuangan, bunga,
layanan keuangan seperti e-banking, e-cash, ATM, dan sebagainya merupakan
contoh konkrit yang selama ini banyak digunakan di perbankan.
Ketersediaan
Teknologi dan Dampaknya
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke
konvergensi dan dipicu oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan
lompatan teknologi Telematika.
Paradigma diatas sangat mempengaruhi
pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga
jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.
Bagi sektor perbankan yang sangat mengutamakan
unsur kepercayaan dan efisiensi serta layanan
berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati ketersediaan
inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan pertumbuhan bisnisnya.
Perkembangan perbankan dan ekonomi di indonesia tahun 2014
JAKARTA — Dalam diskusi dengan pers di Jakarta, Jum’at (17/1),
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardoyo memaparkan kondisi makro ekonomi dan
kondisi perbankan di Indonesia.
Diakui Gubernur BI, Agus Marto, suhu politik tahun ini akan naik dan kemungkinan akan berpengaruh negatif terhadap ekonomi, namun BI akan konsisten menjaga stabilitas perekonomian, stabilitas sistem keuangan termasuk menjaga likuiditas perbankan.
“Kita memasuki tahun politik 2014, Bank Indonesia akan konsisten menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan. Stabilitas tetap perlu dikedepankan agar struktur ekonomi menjadi lebih seimbang dan sehat, sehingga menjadi pondasi kuat bagi tranformasi ekonomi kedepan, akan diarahkan pada pengelolaan resiko sistemik, resiko kredit, resiko likuiditas, resiko pasar dan penguatan struktur permodalan, di tahun 2014," kata Gubernur BI, Agus Marto.
"Dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi diperkirakan memasuki fase konsolidasi sehubungan dengan belum rampungnya langkah-langkah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sustainable. Dari sisi eksternal, konstalasi global akan ditandai dengan terus bergesernya landscape pertumbuhan, dimana ekonomi negara-negara maju semakin baik, sedangkan ekonomi negara berkembang melambat. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi resiko kredit dan resiko likuiditas di perbankan,” tambahnya.
Gubernur BI Agus Marto menambahkan, BI bekerjasama dengan OJK dan pemerintah, akan terus memantau pengaruh eksternal dan internal terhadap perekonomian dan perbankan Indonesia tahun ini.
Diingatkan Gubernur BI, Agus Marto, BI juga tetap berjaga-jaga berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi. “Kalau dalam kondisi krisis, kehilangan kepercayaan, terjadi segmentasi di industri perbankan itu juga lazim terjadi. Apalagi untuk perbankan Indonesia, dapat dikatakan 15 sampai 20 bank terbesar menguasai 80 persen daripada total aset perbankan," kata Agus Martowardoyo.
"Nanti yang bank-bank besar cuma bertransaksi di antara yang besar, sedangkan yang kecil nanti mungkin tersegmentasi, nah hal ini juga perlu diawasi untuk meyakinkan keterkaitan antar bank dan dampak likuiditas itu kepada tidak stabilnya sistem keuangan,” tambah Gubernur BI, Agus Marto.
Sejak 1 Januari 2014 OJK resmi mengambil alih beberapa tugas perbankan yang selama ini dilakukan BI, terutama mengawasi seluruh kinerja bank yang ada di Indonesia. Sementara BI fokus pada pengendalian inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga likuiditas perbankan.
Terkait prediksi kondisi ekonomi dan perbankan Indonesia tahun ini, pejabat OJK, Halim Alamsyah berpendapat OJK optimistis ekonomi dan perbankan Indonesia kuat.
“Suhu normal, tidak ada guncangan yang perlu dikhawatirkan. Memang kursnya guncang-guncang, tapi sistem keuangannya ternyata kuat. Jangkar kestabilan kita sebetulnya memang karena sektor keuangan kita kuat,” jelas Halim Alamsyah
Diakui Gubernur BI, Agus Marto, suhu politik tahun ini akan naik dan kemungkinan akan berpengaruh negatif terhadap ekonomi, namun BI akan konsisten menjaga stabilitas perekonomian, stabilitas sistem keuangan termasuk menjaga likuiditas perbankan.
“Kita memasuki tahun politik 2014, Bank Indonesia akan konsisten menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan. Stabilitas tetap perlu dikedepankan agar struktur ekonomi menjadi lebih seimbang dan sehat, sehingga menjadi pondasi kuat bagi tranformasi ekonomi kedepan, akan diarahkan pada pengelolaan resiko sistemik, resiko kredit, resiko likuiditas, resiko pasar dan penguatan struktur permodalan, di tahun 2014," kata Gubernur BI, Agus Marto.
"Dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi diperkirakan memasuki fase konsolidasi sehubungan dengan belum rampungnya langkah-langkah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang sustainable. Dari sisi eksternal, konstalasi global akan ditandai dengan terus bergesernya landscape pertumbuhan, dimana ekonomi negara-negara maju semakin baik, sedangkan ekonomi negara berkembang melambat. Kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi resiko kredit dan resiko likuiditas di perbankan,” tambahnya.
Gubernur BI Agus Marto menambahkan, BI bekerjasama dengan OJK dan pemerintah, akan terus memantau pengaruh eksternal dan internal terhadap perekonomian dan perbankan Indonesia tahun ini.
Diingatkan Gubernur BI, Agus Marto, BI juga tetap berjaga-jaga berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi. “Kalau dalam kondisi krisis, kehilangan kepercayaan, terjadi segmentasi di industri perbankan itu juga lazim terjadi. Apalagi untuk perbankan Indonesia, dapat dikatakan 15 sampai 20 bank terbesar menguasai 80 persen daripada total aset perbankan," kata Agus Martowardoyo.
"Nanti yang bank-bank besar cuma bertransaksi di antara yang besar, sedangkan yang kecil nanti mungkin tersegmentasi, nah hal ini juga perlu diawasi untuk meyakinkan keterkaitan antar bank dan dampak likuiditas itu kepada tidak stabilnya sistem keuangan,” tambah Gubernur BI, Agus Marto.
Sejak 1 Januari 2014 OJK resmi mengambil alih beberapa tugas perbankan yang selama ini dilakukan BI, terutama mengawasi seluruh kinerja bank yang ada di Indonesia. Sementara BI fokus pada pengendalian inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga likuiditas perbankan.
Terkait prediksi kondisi ekonomi dan perbankan Indonesia tahun ini, pejabat OJK, Halim Alamsyah berpendapat OJK optimistis ekonomi dan perbankan Indonesia kuat.
“Suhu normal, tidak ada guncangan yang perlu dikhawatirkan. Memang kursnya guncang-guncang, tapi sistem keuangannya ternyata kuat. Jangkar kestabilan kita sebetulnya memang karena sektor keuangan kita kuat,” jelas Halim Alamsyah
kesimpulan:
perkembangan perbankan dan ekonomi di tahun 2014 akan diakibatan kan pengarus negatif atas perkembangan ekoomi di indonesia.
walaupun akan terjadi pengaruh negatif,tapi gubernur BI (BANK INDONESIA) akan menstabilitasikan perkembangan ekonomi.
walaupun akan terjadi pengaruh negatif,tapi gubernur BI (BANK INDONESIA) akan menstabilitasikan perkembangan ekonomi.
sumber: :
http://www.voaindonesia.com/content/gubernur-bi-ekonomi-dan-perbankan-indonesia-tahun-ini-stabil/1832159.htmlkesimpulan : semakin berkembang atau majunya teknologi mempunyai dampak yang menguntungkan dan merugikan bagi masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar